Coretan hati

sebuah pemikiran nurani

Selasa, 29 Maret 2011

dunia

mentari sore meneriakkan ambisinya...
tuk beralih ke tempat yang dianggap gelap
dia merasa tanah dan hijau daun telah tercukupi olehnya
seakan lamban tapi tak kan kuasa aku menahan...

lisan mencoba bangkit takbirkan syukur
tertuai dalam lembaran nafas penuh harapan
mimpi masa depan yang terlindungi...
dimana asa mencari tempat yang subur..
subur akan kejujuran....
rindang akan keikhlasan....
sejuk karena keimanan....
damai akan kesabaran...

hati mencoba berfikir walaupun bukan haknya untuk berfikir...
otak pun tak mau kalah ingin mencoba meresapi rasa ini...
jantungpun menciptakan irama yang sinergi dengan keheranan...
heran dengan langit...
heran dengan burung-burung yang tak lagi nampak
heran dengan keinginan manusia atas dunia...
heran dengan dunia kelak yang telah terlupakan...

sehari telah melewati bukit2 pemikiran tak berlogika
tak kuasa menahan urat leher untuk ciptakan iramanya..
irama yang hanya mempunyai harmoni sederhana...
banyak yang terlupakan...
banyak yang terlewatkan...
dunia......

keserakahan birocrazy

berderu roda dalam lingkaran sistem...
manipulasi sudah menjadi aksi mereka
angkat sini tutup sana..
wow....kemerdekaan demokrasikah ini?

hmmm...
idealisme tak bisa terang lagi
mereka luntur, terkelupas,
bukan lekang karena waktu
bukan juga lekang karena panas matahari...
runtuh hanya karena termakan ketakutan...
ketakutan yang datang karena tipisnya iman..
begitu tipisnya sehingga mengikis akal...
tumpul dan berkarat...

bayangan kekurangan selalu masuk
selalu bercampur dalam hembusan nafas mereka
dalam aliran darah mereka tergambar
bulir bulir darah dengan warna khas "KESERAKAHAN"
membekas pada hati mereka...
mereka tak tahu bahwa ke khas an tersebut adalah racun...
tak ayal hati sebagai saringan racun pun menjadi rusak..
terlalu berat untuk menahan gerusan2 iman yang terkikis

mungkin belum pernah mereka temui
seekor burung yang di pagi buta berlari,
terbang kesana kemari,lalu di sore yang kelam pun mereka kembali
dengan rizqi Nya....
mungkin mereka tak pernah tahu mengapa dijadikannya siang dan malam
mungkin mereka hanya tau, uang adalah kehidupan......

Lantunan Lampu jalan Ibu Kota

"ah masak sih hidupmu tak bisa seindah kami yang selalu menghiasi malam.

Hujan panas pun tak berarti buat kami.

Kami hanya tau di saat Sang Surya yang sombong nian, dengan berkepala plontos, dan dengan senyum yang terkadang menggoda di pagi dan sore hari, dan terkadang menjengkelkan di siang hari itu pulang dengan rasa ikhlasnya, kami pun memberikan Cahaya yang sudah tertulis dalam takdir kami....

sekali lagi masak sih kalian tidak bisa seindah dan berkualitas seperti kami wahai manusia?...

Kualitas kami bukan hanya pada keindahan yang kami berikan di malam hari, di kala sang bulan dengan malu2 memberikan lambainnya, tetapi kualitas kami ada pada kegunaan kami bagi manusia...

walaupun manusia sebenarnya tak pernah berfikir akan hal itu...

tapi jika seandainya mereka berfikir pastilah mereka itu adalah ORANG2 SYUKUR...

Manusia, kalian harus bisa melebihi kualitas kami, bergunalah bagi agama, dan hidup kalian, jangan mau hanya dijadikan tempat membentangkan spanduk kemunafikan, jangan mau hanya dijadikan sandaran kebohongan,,,jadilah tonggak agama yang berkualitas memberikan kegunaan bagi Alam semesta dengan Berdoa dan Bersyukur serta beriikhtiar...sadarlah manusia"

yang Hak dan yang Bathil

apakah memang dunia dicipta seperti ini?

agar semua jadi tenang maka harus ada yang dikorbankan.

jika ada yang baik maka ada yang jelek.

Dan memang dunia dicipta seperti ini..

agar Dunia tau bahwa di Dalam porosnya

ada pesan terpendam dimana "nilai hakiki" itu terukir dalam pusat roh mereka

bahkan cahayanya dapat menyilaukan mata...

agar cahaya itu dapat menyejukkan hati para insani, Dia membumbui dunia dengan

rasa lapar, penindasan hati agar bisa bersabar,, bumbu kekurangan yang dikemas

dalam arsitektur megah yeng berbentuk keimanan.

Terkadang ada yang tau makna hiasan tersebut, tetapi

terlampau banyak hati yang telah mati dan terkafani dengan kemungkaran2 yang ada..

banyak harapan agar hati ini bisa terbuka merangkul segala tanda yang ada.

membuat benteng yang tak kalah megah dari kemungkaran2 tersebut.

hanya memutar roda akhlak ini agar bisa bermuara di tempat

yang dibawahnya terdapat sungai-sungai yang mengalir dengan bidadari alaminya.

Semua itu adalah RahasiaNya, tinggal bagaimana kita dapat menyikapai

kegelapan atau terang yang ada pada jalan kita..

tinta kita bisa berwarna-warni, tapi juga bisa monoton..

tapi apa sih arti warna-warni yang kita ukir sedangkan

jari jemari kita tak tahu apa maksud liukan kata-kata yang terpahat...

hmmm...seberapa pantas kah kita dihadapanNya sekarang ini?

Seonggok emas pun tak akan mampu menutupi setitik noda yang terlanjur keluar dari nadi

Biarpun indahnya seluas lautan yang terbentang, tak akan bisa menutupi noda

yang karenanya kita berpaling pada selain DIA

Jangan sampai kita terjerumus dalam balutan kain batik dimana pelukisnya tak tahu

bahwa ada beberapa bagian benang yang rapuh.

jeli-jelilah kita dalam memahami bahasa jiwa dari alam sekitar.

sekiranya angin berhembus dengan sejuknya membawa oksigen bebas,

maka saat itu lah tasbih yang berasal dari pusat akal dan jiwa harus terlantun

Penuhi dengan ucap syukur yang menjerat lidah ini untuk tak membohongi hati nurani.

Tapi jikalau angin yang membuai membawa segerombolan debu dengan segala komposisi nada yang tak beraturan,

yang dapat membuat telinga kita bingung akan bunyi yang sebenarnya, saat itulah

kita harus menahan nafas dengan terus mengalirkan oksigen yang berbobot dengan ma'rifat kita kepada Sang Khalik ke seluruh bagian di kehidupan kita.

dengan mengetahui hak2 atas masing2 jiwa maka tak pelak dunia ini akan menjadi sebuah surga

pertama sebelum surga yang sesungguhnya. tapi memang dunia ini tercipta dan tergaris atas dua hal.

dimana penciptaannya tersebut didasar atas kesanggupan manusia untuk mengemban amanah yang sangat AKBAR.

sebenarnya manusia itu makhluk yang terhebat.

gunung, matahari, bulan, lautan dan langit serta bumi pun tak ada apa2nya.

kenyataannya mereka tak sanggup menerima tugas yang dilimpahkan serta dihadiahkan kepada manusia.

Tapi masih terlalu banyak dari kita manusia ini yang terlalu mudah "menggampangkan" akan amanah yang-

melekat dari sejak adam hingga kiamat.

MasyaAlloh semoga kita bisa menjalani amanah yang di dalamnya ada dua hala yang sangat jelas.

Yang Hak dan yang Bathil...

muak...benar2 membuat aku ingin marah...semua mendesak...tak kunjung datang yang dinanti...sepi...jemari ini terus melaju...kapan berhenti...padahal hati terus berontak...bunga ini ingin segera terlihat kuncupnya...hasrat tersirat pada mereka yang mau memetiknya..pertanyaan kian datang...mencoba membuat perbandingan akan lingkungan..padahal aku tau satu yang terpaut...dan akan selalu menjerat...karena hanya ini tujuan dermaga terakhir..sekali lagi muak...dengan ketakmampuan mereka membacamembaca semua yang terpendam...kerak diluar belum tentu dalamnya keras..muak dan lagi lagi muak...sopan dunia mencoba melambai ke arahku...tapi hai dunia sadarkah kau dinding hati inisudah tak mampu untuk menahan...serasa semua bergemuruh di dalamnya..tapi lagi lagi muak...terkurung dalam ketidakbisaan untuk mendapatkan...tapi kemuakan ini membuatku sadarsadar akan garis edarku...dan mencoba mengitari jalan takdirdengan mencoba tersenyum ikhlas...semoga muak ini mengambil semua semangadagar bisa keluar untuk membuktikanDIMANA LETAK KEBERADAANKU....

a heart for the rainbow

bersemi di hati ini...padahal sudah sejak lama aku merasakannya..mengapa masih saja selalu datang...padahal sudah ku coba untuk mengHapusnya bahkan menghilangkannya...tak tau lagi harus berkata dan berbuat apa lagi...karena lidah ini terasa kaku untuk mengungkapkannya...doa terlantun untuknya...bukan hanya doa...tapi segenggam harapan yang selalu hadir..yang selalu menemani dalam setiap langkah nafas ini...mungkin akan seperti pelangi jika bisa mendekapnya...dia datang disaat panas yang berkepanjangan dan hujan yg mengiringi kesejukannya...sejuta lantunan puisi atau sajak pun tak akan pernah mampu menutupi rasa ini...sesungguhnya engkau pun tahu...tapi strata yang jelas membuat kisah ini hanya sebagai kisah pelangi..yang tak bisa dipeluk, yang tak bisa disentuh atapun di nikmati...tapi sang pewarna pelangi pasti tahu jeritan hati ini...semua tak perlu diungkapkan...karena semua itu akan mengungkapkan isi hati ini...berjalanlah engkau dengan senyum manismu itu...akan selalu teriringi dengan doa walaupun takdir tercipta hanya untuk memandangi pelangi itu...pelangi...teruslah menghiasi iringan doaku...teruslah berlari dalam dunia ku..teruslah menjaga kesejukan dalam setiap nafasku..... teruslah bergema dalam relung hati yang hanya satu ini,....teruslah berderu dengan ombak yang megah dalam sanubariku.....teruslah bersinar dalam redup asa ku..teruslah merekah dalam wanginya surgamu...teruslah indah dalam berkas cahayamu..dan teruslah engkau di Jalan NYA agar engkau selalu dalam RIDHO NYA...sebuah hati untuk mu PELANGI

menanti datangnya pelangi

sinar itu tak juga padam..bening ku rasa, bahkan lembutseakan tak percaya jika ini memang ku rasa..tapi apakah mungkin?semua ku yakinkan pada yang satu...sebuah lagu teriringi dengan harapan...sampai ke ujung sana pelangi...semua telah tersapa...baik badai,maupun gelombang yang menderu,menghanyutkan perih pelangi..tapi semua itu belum berakhir...karena aku belum juga menaiki tanggamu pelangi...setenang apapun wajah ini, setegar apapun hati ini,bahkan sebijak apapun jiwa ini, masih belum juga bisa menjawabsatu keyakinan itu....pelangi...kulit ari ini pun tau pelangi,semua begitu sempurna,semua begitu indah, semua begitu mempesonatapi lihatlah pelangi, hakikat yang tertimbun di dalam keindahan itu, di dalam kesempurnaan itu,di dalam keajaiban itu...buih buih yang terbelenggu dalam balutan kegalauan iniselalu berharap akan kamu pelangi...sebuah langit yang indah dengan warnanya, dengan nuraninya, dengan senyumannyayang akan menyapa semua hati yang terpancar akan sinarmu...hujan yang ada ini mengatakan "tidak mungkin kau bisa menyentuh indahnya pelangi itu"bukan hanya hujan, awan, langit, bahkan daun-daun yang basah pun bersenandung seperti itu...sejatinya aku pun berkata seperti itu...tetapi sudah tertanam begitu megah perasaan ini, dan begitu besar pula akar yang sudah tercipta...baik akan tumbuh, maupun tumbang, akar ini akan sulit tercabut dari jiwa..titik titik hujan ini yang memberi energi kebebasan...yang membrikan pencerahan bahwa semua akan kembali...jika memang tidak disini maka di sana pasti bisa...jika tidak disana maka padaNYA lah semua kembali...akan ku luruskan semua langkah...ku hidupkan semua syukur dan sujud ini...dan akan ku nanti kau pelangi atas IZIN NYA....*****menanti datangnya PELANGI******

learn from yesterday

di salah satu saluran televisi aku melihat kelam..ngeri...memilukan, mengharukan...tangis itu pun tak hanya di satu tempat...luka itu pun tak hanya di satu hati...rintihan bahkan terlihat di udara yang terbakar oleh keadaan...tapi muncul pertanyaan yang begitu besar...ada apa dengan dirimu bumi?kenapa engkau menunjukkan kemarahanmu?eh apa benar itu amarah mu?ataukah itu cuma peringatan dari mu bumi?padahal yang saya tahu bumi itu yang paling ikhlas atas apapun yang tumbuh di dlamnya..tapi mengapa bumi seperti itu?bahkan langit pun akhirnya memihak pada bumi...seakan mereka berwajah remuk redam,awannya bergulung gulung seakan ingin menutupi apa yang ada di langit itu...

kenapa aku hanya bertanya pada bumi..apakah semestinya aku harus bertanya pada manusia juga?iya memang nampaknya aku harus bertanya pada manusia...karena merekalah yang punya andil...merekalah yang memberikan arti bagi bumi ini...merekalah yang memberikan makna bagi pagi, siang, sore maupun malam di muka bumi ini...merekalah yang mewarnai irama hidup bumi ini...tapi mereka juga lah yang terkadang melupakan bumi...melupakan hakikat bumi...melupakan arti yang tersirat dari bumi...melupakan amanah mereka yang dulu pernah diberikan kepada bumi, tapi bumi tak sanggup...

ada apa dengan kalian wahai manusia???mengapa manusia?tak heran dalam waktu sepersekian detik banyak pertanyaan yang akan muncul...dalam nya hati ini pun menangis...karena dengan muncul pertanyaan itu, aku pun tersungkur ternyata banyak sekali luka yang ku buat untuk bumi ini, untuk hidup ini,...astagfirulloh...

sungguh sangat malu dengan air yang menetes dari daun itu...air bisa menjalani kodratnya dengan begitu kuat...tapi aku?astagfirulloh...padahal akal sudah tertanam, mengapa masih saja bodoh melanda...musuh yang nyata adalah aku di dalam aku...keakuanku yang membuat selimut sehingga semua menjadi tak terlihat...

sekarang matahari sudah mulai menampakkan dirinya...seolah tertawa padaku..."hal besar apakah yang akan kau lakukan?"senyumnya menggoda..."hasil indah apakah yang bisa kau jalankan?"sinarnya menantangku..."beranikah engkau menjalani kodratmu?"reaksi di dalamnya menyapa akalku sejenak...menyadarkan aku bahwa aku bisa..lembayung senja itu masih sangat panjang...otak ini bergejolak dengan hasrat memeras imaji yang bersenandungkan ilmu...dan saat ini bukan hanya mimpi yang ingin ku raih...tapi apa yang aku lihat indah..akan aku dapatkan...tunggu aku PELANGI...

saatnya belajar dari kegagalan....

stagnant=ajeg

sinar mu terus bayangi langkahku

lelah ku coba tutupi itu

aku takut bayangan ini tidak bisa hilang

aku ingin malam datang

tetapi saat malam datang sinarmu pun tak mau beranjak

tolong coba jelaskan

putihmu menyambut bayanganku

bayangan ini sebenarnya berisi

tapi sayang bayangan ini tak bisa teraih

aku nasehati hati ini

memadamkan mu

sayang semua itu terelakkan

sebuah sinarmu

selalu mengejarku, padahal aku tak lari

akhirnya hanya menunggu yang kaki ini bisa katakan

waktu akan membantuku

waktu akan menjawabku

dan waktu lah yang akan menentukan

aku siap dengan kalbu terbuka

menantang keadaan ini..karena hati ini sudah berkata

karena hati ini sudah teguh

karena hati ini sudah binasa oleh sinarmu

serapuh daun daun yang jatuh hati ini masih terus berlari

meyakinkan janjinya, untuk mewujudkan keyakinan itu...

hmmmmmmmmm

dedaunan itu bergoyang...hmmm..mengajak ku berimaji...ku terseret ke dalamnya...semakin menjauh dari alam sadarmenembus batas..

angin berhembus menyadarkan, karena semakin jauh aku terbang,semakin jauh aku kehilangan,semakin aku terjerat dalam lubang,menenggelamkan angan semu..

angin membisikkan makna sejuk

"hei...saatnya keluar"

"bintang-bintang telah membka pintu mereka"

"lebarkan bola mata itu"

"mata hatimu yang berkilau itu manusia"

sejenak terdiam memikirkan mendung yang masih nampak...

"hujan belum berhenti angin"

"tak bolehkah aku berimaji sedikit?"

"tak ada kawan angin, musuh pun tak ada"

bukan angin yang menjawab...

tapi daun yang terus tersenyum..

senyumnya semakin membawaku...

hadirnya senyum itu lagi-lagi mendesirkan angin..

angin pun berteriak"BUKA TALI ITU MANUSIA"

"TALI ITU MENUTUPI PANDANGAN AKALMU"

"IMAJI ITU TAK AKAN SAMPAI"

"KEPAKKANLAH SAYAP NURANIMU SEKARANG"

hati tergoncang keras...seperti matahari kembali memancarkan sinarnya...padahal dia sudah tenggelam di ufuk...ku cari kunci untuk mendapatkan potongan-potongan semangat...kuhentakkan sekencangnya langkah kaki

biar bumi tahu...biar udara pun tau...biar bintang mendengar...biar angin tersenyum..biar daun-daun itu mengakui...bahwa aku hidup...

terimakasih pencipta ANGIN....menyadarkanku akan kehidupan...

ketika keringat berdoa

peluhnya menetes seperti bulir embun

meski begitu matahari trus bernyanyi...

senandungnya adalah doa

tertuju buah hati nun jauh disana..

bulir2 itu berbincang dengan skitarnya...

"aku keluar bukan dari mesin...aku tercipta dari kesabaran darah2nya

aku terlahir dari seonggok hati

tulus kasih dan cinta adalah bajuku..

aku lebih berharga dari berlian yang ada...

tak ada kemewahan yang menandingi kemegahan perjuangannya..

aku berdoa untuknya...surga ketulusan untuknya..."

alam sekitar hanya terdiam...

terkagum dengan lantunan bulir-bulir keringat seorang pejuang

terlena akan tangguhnya jantung yang beriringan dengan hati

terbius irama yang merdu menyejukkan setiap lekukan syaraf mereka..

tapi kemudian langit mengabarkan rahasia...

"tegarlah,dan sabarlah, sampaikan pada tuanmu bulir...hatiku terenyuh melihatnya...lantunan nada dari tuanmu menundukkan alam ini...kebanggaan tersirat kepadanya...tapi kesedihan juga terpancar dari kami untuk dia...tak terhitung sanjungan kami padanya...tapi tak terbendung juga tangisan ini kepadanya...yang dia perjuangkan, yang dia cita-citakan..tidak mendengar ucapanmu bulir..."

bulir pun berontak..."melajulah di jalanmu langit...jika kau iri dengan ketulusan yang dia perbuat, belajarlah darinya.."

langit pun mengadu dengan menangis.."aku tak punya hak akan itu...berat kuungkapkan...tapi tak kau lihatkah...buah hatinya termakan cerita usang

terhasut narasi yang semumenepikan tuanmu kawanku..."

bulirpun jatuh dengan doa"semoga surga ketulusan masih tetap hak mu tuan..semua adalah saksi, langit, matahari, dunia...teruskan ketulusan dan kasihmu, DIA MAHA TAU, MAHA ADIL

teruslah berjuang tuan"

kesempurnaan

berduyung-duyung gelombang laut itu mendayu-dayu,tak kau lihatkah besar kecilnya,tak kau sentuhkah kuat tidaknya,tak kau rabakan banyak sedikitnya?semua itu akan berujung ke pantai..

berjuta-juta air hujan itu turun dengan gagahnya,dia tak perduli akan apa yang melintas di udara..yang dia tahu dia harus jatuh..setelah sampai di bumi dia pun sadar akan kedudukannya di bumi..ada yang berhasil menerobos kuatnya susunan bumi,ada yang hanya tertampung di atasnya..tapi tak pelak semua air bermuara ke laut, menghasilkan hujan kembali

semua digariskan berkesinambungan, tertata rapi, dan SEMPURNA,dari awal hingga pemberhentian terakhir pun akan terasa sempurna,jika memang mereka mengartikan sempurna..sungguh beruntung benda2 yang tak punya hati dan akal itu bisa selalu bertasbih padaNYA,sedangkan manusia, yang sejatinya memiliki rasa dan fikiran, selalu merasa ada yang krang

keinginnan utnuk menjadi dan mendapatkan kesempurnaan pun terpatri

seandainya sempurna yang didapatkan hanya untuk NYA,sungguh manusia itu benar-benar sempurna..tapi apakah manusia bisa mengartikan makna sempurna untuk NYA?mungkin hanya hal yang bisa membuat bahagia hati sesorang itulah yang dianggap sempurna...hanya keindahan untuk diri sendiri lah yang dikatakan sempurna...padahal sejatinya semua yang diberikan NYA adalah sebuah kesempurnaan..kesempurnaan proses takdir manusia..kesempurnaan jalan hidup manusia yang hakiki,kesempurnaan aliran rasa bahagia dan menderita..

kesempurnaan tidak pada MENCARI yang terbaik,tapi MENJADI yang terbaik...dengan MENJADI maka apa yang dicari pasti datang dengan sendirinya,Karena aksi reaksi itu sudah di patenkan oleh NYA...hanya tinggal bagaimana proses itu menguji kesabaran, keyakinan, rasa syukur dan semua itu tak lepas dari masing2 hati...mampukah jantung ini menggerakan darah yang berisikan kesabaran, dan rasa syukur itu..dan kesempurnaan itu akan datang saat engkau telah MENJADI yang terbaik dihadap NYA...

kebenaran --- kekejaman --- anugerah

TAKDIR itu beralur, berisi, dan juga bermakna bahkan terkadang menghanyutkan, melalaikan serta sesekali membius....dengan tema "kekejaman" yang akan selalu terlihat jika kita membacanya.cerita yang usang tapi selalu update dengan keadaan..bertemakan "kekejaman".

bukan hanya pada benda yang bisa berbicara.tapi hakiki yang hanya bisa diam pun terlihat bahwa tema yang ada adalah "kekejaman"puisi, sajak, lagu, mengisyaratkan tema "kekejaman"sebuah hal yang sudah terpatri pada takdir manusia.

air jernih membuat muntah jika tak direbus.jernihnya air itu juga menyiratkan tema "kekejaman".jernih yang menghanyutkan arti "kebenaran"."kebenaran" selama ini hanya tertutup tirai. tirai yang hanya dibuka dengan memaknai "kekejaman"membuka satu persatu makna "kekejaman".mendalami biusnya, meresapi sakitnya.memeluk keresahannya, menjabat permusuhannya, mendengarkan hempasannya,menghargai sombongnya, memaafkan salahnya,serta mensyukuri hidupnya.dan pasti "kebenaran" memaknai "kekejaman" melahirkan "anugerah".

janganlah engkau bertanya...tapi lakukanlah."kebenaran" memaknai "kekajaman" akan melahirkan "anugerah".dan jangan lah kau menyerah akan takdirmu

"lho kok bapak itu duluan ya mah?"polosnya kalimat itu tercermin dari hati yang lugu..jiwa lugu itu bertanya kepada sesosok panutannya...dan jiwa lugu itu mendapat senyuman...

mungkin dalam hatinya dia berfikir.."kenapa hanya senyum?kenapa?sudah satu jam berdiri disini,apa yang membedakan?apakah tempat ini kepunyaannya?atau jangan2 dia itu petugas?atau seorang pegawai cleaning service yang diminta bantuan oleh teller?tapi itu tak mungkin, pakaiannya saja sungguh sangat berwibawa, tas yang ditentengnya pun bermerek,apa lagi tadi mengeluarkan uang banyak...apa mungkin dia pemiliknya ya?tapi kenapa hanya sebentar saja..kenapa dia tidak langsung masuk ke mkantor?bukankah seoarng direktur itu tempatnya di dalam kantor,yg didalamnya terfasilitasi kemewahan dunia.."

masih belum puas anak itu bertanya lagi.."siapa sih orang itu mah?"sayang sekali tak ada jawaban yang enak dari sosok panutannya"adik diam dulu ya,ga perlu kita tahu siapa beliau"

ku tujukan pandangan ini pada anak kecil tersebut..dengan mencoba membaca raut wajahnya yang nampak sekali ketidak puasanjika bisa dilukiskan ungkapan hati itu akan berbentuk lukisan abstrak tentang polusi udara sekarang inimengumpul di atas kepalanya seakan ingin menembus langit2 bangunan ini..sepertinya ingin keluar dan meneriakkan ketidak adilan yang terjadi...sesekali aku tersenyum melihat kepolosan wajah itu...kemudian dia tersenyum padaku..senyumnya mengalahkan kegagahan pakaian bapak2 tadi yang sungguh sangat berwibawa

aku sendiri mencoba membaca kata2 dalam hati...kudapatakan segenggam kejengkelaningin kuhadiahkan kepada mereka yang disana...kewibaan nya terkalahkan dengan wibawa bajunya...

kemana tanaman moral yang dulu ditanamkan guru agama mereka pada waktu masih SD?apakah tanaman itu sudah tumbang dengan rapuhnya keadaan?ataukah memang dulu sekolahnya berada di pelosok hingga tidak ada guru agama disana?atau jangan2 tidak pernah sekolah?ah mana mungkin kewibawaan yang tercermin dari bajunya (bukan sikapnya) menandakandia terpelajar..mungkin aku salah melihat, seharusnya aku tak hanya melihat dengan kedua mataku..harusnya kulihat dengan hati dan jiwaku...

sejenak ku tatap hatinya...sejenak ku coba untuk berbicara...sejenak juga ku coba untuk menyapa...tapi apa yang kudapatkan?ternyata TANAMAN yang bernama MORAL itu sudah DIGADAIKAN..

semoga saja kelak jiwa lugu yang melihat keluguan moral yang tergadai,tidak mendapatkan kejadian yang sama pada dirinya.semoga kekayaan akan LUGUNYA INDONESIA masih terjaga........amin..

*****waktu ngantri di bank*******

pengejawantahan "kelebihan"

tidak ada gudang yang lebih bermanfaat melebihi ilmu.
tidak ada harta yang lebih menguntungkan dari berlaku bijak.
tidak ada teman yang bisa menghibur melebihi bekerja.
tidak ada teman yang lebih buruk melebihi kebodohan.
tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi melebihi taqwa.
tidak ada kemuliaan yang lebih sempurna melebihi MENAHAN hawa nafsu.
tidak ada perbuatan yang lebih baik melebihi berfikir.
tidak ada kebaikan yang lebih baik melebihi kesabaran.
tidak ada keburukan yang lebih hina dari takabur.
tidak ada obat yang paling lembut melebihi sifat ramah.
tidak ada penyakit yang lebih menyakitkan melebihi kebodohan.
tidak ada utusan yang lebih adil melebihi kebenaran.
tidak ada dalil yang lebih bisa memberi nasehat melebihi kejujuran.
tidak ada kefakiran yang lebih menghinakan melebihi tamak.
tidak ada hidup yang paling indah melebihi kesehatan.
tidak ada kehidupan yang lebih menenangkan melebihi meninggalkan perbuatan buruk.
tidak ada ibadah yang lebih baik melebihi khusyu'.
tidak ada zuhud yang lebih baik melebihi qana'ah.
tidak ada penjaga yang lebih menjaga diri melebihi diam.
tidak ada kemenangan yang lebih pasti melebihi kematian.

Kalah aku dengan mu

umurmu lebih tua dari ku...

sesekali batuk menyeruak dalam jalanmu...

kupegang dengan asa kendalimu...

heran aku dengan sifatmu...

tak luntur dengan egoisme dunia

tak lekang dengan ambisi manusia

tak terdengar keluhmu..

selalu engkau jalani dengan tanpa bertanya

kemana kah engkau akan di bawa...

putaran rodamu sungguh membuatku iri akan keperkasaanmu

kerjasama yang sinergi tertuang dalam rantai2mu...

sesekali kucoba menengok kebelakang..

banyak sekali kekuranganku...

ku akui aku kalah dengan mu..

walopun ALLOH telah menundukkanmu untukku

tapi aku masih merasa malu denganmu...

iri nian hati ini akan hatimu..

langkah kakimu yang tak terhitung seberapa jauh, panas, keras

mengejek langkahku yang hanya seberapa ini bahkaan penuh dengan keluhan

sungguh sangat malu aku dengan mu, ampuni hamba ya ALLOH...

syukur ku akan karuniamu, syukur akan SI TUA ini yang KAU taklukkan kepadaku

sekali lagi ku akui aku kalah dengan mu

terimakasih telah memberikan pelajaran akan hidup...

senyummu akan menyemangatiku untuk selalu berkarya...

BISMILLAH..


*berlomba dengan sebuah C70*