Coretan hati

sebuah pemikiran nurani

Selasa, 29 Maret 2011

"lho kok bapak itu duluan ya mah?"polosnya kalimat itu tercermin dari hati yang lugu..jiwa lugu itu bertanya kepada sesosok panutannya...dan jiwa lugu itu mendapat senyuman...

mungkin dalam hatinya dia berfikir.."kenapa hanya senyum?kenapa?sudah satu jam berdiri disini,apa yang membedakan?apakah tempat ini kepunyaannya?atau jangan2 dia itu petugas?atau seorang pegawai cleaning service yang diminta bantuan oleh teller?tapi itu tak mungkin, pakaiannya saja sungguh sangat berwibawa, tas yang ditentengnya pun bermerek,apa lagi tadi mengeluarkan uang banyak...apa mungkin dia pemiliknya ya?tapi kenapa hanya sebentar saja..kenapa dia tidak langsung masuk ke mkantor?bukankah seoarng direktur itu tempatnya di dalam kantor,yg didalamnya terfasilitasi kemewahan dunia.."

masih belum puas anak itu bertanya lagi.."siapa sih orang itu mah?"sayang sekali tak ada jawaban yang enak dari sosok panutannya"adik diam dulu ya,ga perlu kita tahu siapa beliau"

ku tujukan pandangan ini pada anak kecil tersebut..dengan mencoba membaca raut wajahnya yang nampak sekali ketidak puasanjika bisa dilukiskan ungkapan hati itu akan berbentuk lukisan abstrak tentang polusi udara sekarang inimengumpul di atas kepalanya seakan ingin menembus langit2 bangunan ini..sepertinya ingin keluar dan meneriakkan ketidak adilan yang terjadi...sesekali aku tersenyum melihat kepolosan wajah itu...kemudian dia tersenyum padaku..senyumnya mengalahkan kegagahan pakaian bapak2 tadi yang sungguh sangat berwibawa

aku sendiri mencoba membaca kata2 dalam hati...kudapatakan segenggam kejengkelaningin kuhadiahkan kepada mereka yang disana...kewibaan nya terkalahkan dengan wibawa bajunya...

kemana tanaman moral yang dulu ditanamkan guru agama mereka pada waktu masih SD?apakah tanaman itu sudah tumbang dengan rapuhnya keadaan?ataukah memang dulu sekolahnya berada di pelosok hingga tidak ada guru agama disana?atau jangan2 tidak pernah sekolah?ah mana mungkin kewibawaan yang tercermin dari bajunya (bukan sikapnya) menandakandia terpelajar..mungkin aku salah melihat, seharusnya aku tak hanya melihat dengan kedua mataku..harusnya kulihat dengan hati dan jiwaku...

sejenak ku tatap hatinya...sejenak ku coba untuk berbicara...sejenak juga ku coba untuk menyapa...tapi apa yang kudapatkan?ternyata TANAMAN yang bernama MORAL itu sudah DIGADAIKAN..

semoga saja kelak jiwa lugu yang melihat keluguan moral yang tergadai,tidak mendapatkan kejadian yang sama pada dirinya.semoga kekayaan akan LUGUNYA INDONESIA masih terjaga........amin..

*****waktu ngantri di bank*******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar